Rabu, 27 November 2013

selayang pandang

  Nama saya Fuji Sari yanti, saya terlahir dari dua pasangan Uu uwar dan titin latipah. Saya mempunyai dua adik, dan saya tinggal di sukamanah Desa Sukarapih Kec. Sukarame Kab. Tasikmalaya. Riwayat pendidikan saya, saya SD selama 6 tahun di SDN Cimerah 2,lalu saya melanjutkan di MTsN Sukamanah, dan sekarang saya bersekolah di MAN Sukamanah tepatnya kelas XI Agama 1. Saya tidak mempunyai prestasi yang terlalu istimewa, saya punya hobi bermain bola voli.
mungkin cukup sekian otobiografi saya,,,
Terimakasih......

Sabtu, 23 November 2013

lam ta'rif

LAM TA'RIF adalah LAM yang masuk pada kalimah isim ( kata benda ) dan di dahului oleh Hamzah washol ( ال ). kalimah isim yang di dahului oleh  LAM TA'RIF maka kalimah tersebut akan menjadi ISIM MA'RIFAH. oleh karena itu, LAM TA'RIF dikenal pula dengan sebutan ALIF LAM MA'RIFAH, yaitu ALIF LAM yang di pakai untuk membentuk ISIM MA'RIFAH.
yang lebih gampangnya lagi, ketika membahas hukum LAM TA'RIF berarti membahas tentang  HUKUM ALIF LAM yang berhadapan dengan Huruf Hijaa-iyyah ( selain Huruf ALIF ) oleh karena itu, hukum LAM TA'RIF dikenal pula dengan sebutan HUKUM  ALIF LAM ( ال )
Hukum LAM TA'RIF terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. ال قمرية  ( ALIF LAM QOMARIYYAH )

               ALIF LAM QOMARIYYAH disebut juga  IZHHAAR LAM TA'RIF QOMARIYYAH.
lafazh QOMQRIYYAH di ambil dari kata QOMARUN artinya : bulan, oleh karena itu ALIF LAM QOMARIYYAH harus dibaca jelas dan terang seperti kita memandang bulan.
Hukum ALIF LAM QOMARIYYAH terjadi yaitu : apabila ALIF LAM bertemu dengan salasatu Huruf QOMARIYYAH  yang berjumlah 14 huruf, yang terkumpul pada lafazh :
ابغ حجك وخف عقيمة ( IBGHI-HAJJAKA-WAKHOF-'AQIIMAH )
yaitu :  ء ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ( HAMZAH-BA-GHOIN-HA-JIM-KAF-WAU-KHO-FA-'AIN-QOF-YA-MIM-HA )  dalam penulisannya, Hukum ALIF LAM QOMARIYYAH diberi tanda sukun/tanda mati, pada huruf LAM sebagai tanda bahwa huruf tersebut harus dibaca terang dan jelas.
contoh seperti lafazh : 
 الأبتر  ( AL-ABTARU )       البرية ( AL-BARIYYATU )
   الغفور  ( AL-GHOFUURU )         الحمد ( AL-HAMDU )        الجنة ( AL-JANNATU )
   الكوثر  ( A-KAUTSARU )        الوسيلة ( AL-WASIILATU )    الخير ( A-KHOIRU ) dll.

2.  ال شمسية  ( ALIF LAM SYAMSIYYAH )

               ALIF LAM SYAMSIYYAH disebut juga  IDGHOOM LAM TA'RIF SYAMSIYYAH.
lafazh SYAMSIYYAH diambil dari lafazh شمس  ( SYAMSUN ) yang artinya : matahari, oleh karena itu ALIF SYAMSIYYAH  dibacanya tidak jelas, seperti kita memandang matahari.
disebut IDGHOOM LAM TA'RIF SYAMSIYYAH karena suara ALIF LAM nya di IDGHOOM kan ( dimasukan ) kedalam huruf  SYAMSIYYAH yang ada di hadapannya. akibatnnya suara ALIF LAM nya hilang karena ditukar dengan huruf SYAMSIYYAH tersebut.

hukum ALIF LAM SYAMSIYYAH terjadi apabila ALIF LAM  bertemu dengan salasatu huruf SYAMSIYYAH  yang berjumlah  14 huruf. yang terkumpul pada awal dari kalimah berikut ini :


طب ثم صل رحما تفز ضف ذا نعم :: دع سوء ظن زر شريفا للكرم
( THIB-TSUMMA-SHIL-ROHMAN-TAFUZ-DHIF-DZAA-NI'AM :: DA' SUU-A -ZHONNIN-ZUR-SYARIIFAN-LILKAROM ) yaitu :
 ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل ( THO-TSA-SHOD-DZAL-NUN-DAL-SIN-ZHO-ZAI-SYIN-LAM )
dalam penulisannya, hukum ALIF LAM SYAMSIYYAH  diberi tanda tasydid pada huruf SYAMSIYYAH yang berada didepan  ALIF LAM. hal ini sebagai tanda bahwa bunyi ALIF LAM  hilang karena di IDGHOOM kan kepada huruf tersebut.
contoh seperti lafazh : الطارق ( dibaca : ATHTHOORIQU  tidak dibaca :AL-THOORIQU)
 الثلث ( dibaca : ATSTSULUTSU   tidak dibaca :  AL-TSULUTSU ) 
 الصادقون ( dibaca : ASHSHOODIQUUNA  tidak dibaca :  AL-SHOODIQUUNA  )
   الرحمن (  dibaca  :  ARROHMAANU  tidak dibaca  :  AL-ROHMAANU )   dll.

adapun hukum LAM yang terdapat pada kalimah fi'il ( kata kerja )
maka hukumnya IZHHAAR ( jelas )
seperti contoh lafazh :       قل نعم  ( QUL-NA'AM )        قل أعوذ  ( QUL-A'UUDZU )
  يلقون  ( YUL-QUUNA )         زلزلت ( ZU L-ZILAT )  dll.
kecuali apabila LAM FI'IL tersebut bertemu dengan huruf    ل  ( LAM )  atau   ر  ( RO )
 maka LAM FI'IL nya di baca IDGHOOM ( masuk kepada huruf LAM nya atau huruf  RO-nya )  
seperti contoh lafazh : 
  يجعل له  ( dibaca :  YAJ'ALLAHU )             وقل رب  ( dibaca : WAQURROBBI )   dll.

Hukum Mad Thobi'i dan Mad Far'i

HUKUM MAD MAD THOBI’I DAN MAD FAR’I


A.Pengertian mad :

      Mad menurut bahasa berarti panjang,sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu : ا  و ي

Macam-macam mad terbagi 2 bagian yaitu:

 1. Mad thobi’i / mad ashli:
           Mad Ashli / mad thobi’i terjadi apabila :
- ا  huruf alif setelah huruf yang berharkat fathah
- و huruf wawu setelah huruf yang berharkat domah
- ي huruf ya setelah huruf yang berharkat kasroh
                                                                                                      
contoh : 

 2. Mad far’i
Macam-macam mad far’I terbagi 13 macam, yaitu :

 1) Mad Wajib Muttashil
        Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya           adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)
Contoh :

 2) Mad Jaiz Munfashil
        Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.
Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).
Contoh :







  3) Mad Aridh Lisukuun
      Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).
Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).  Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i.
Contoh :

  4) Mad Badal
       Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak .
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)
Contoh :

  5) Mad ‘Iwad
      Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof.
Panjangnya 2 harokat (1 alif).
Contoh :

  6) Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi
         Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).
Contoh :


 7) Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi
         Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun atau mati.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).
Contoh :

  8) Mad Lazim Harfi Musyba’
    Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu :
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)
Contoh :

  9) Mad Lazim Mukhoffaf harfi
  Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :
Panjangnya adalah 2 harokat.
Contoh :


 10) Mad Layyin
      Mad ini terjadi bila :
huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.
Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).
Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).
Contoh :

  11) Mad Shilah
         Mad ini terjadi pada huruh “ha” di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).
Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.
Mad shilah terbagi 2, yaitu :

a) Mad Shilah Qashiroh
      Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf “ha” dhomir.
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).
Contoh :
b) Mad Shilah Thowilah
       Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf hamzah.
Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 – 2,5  alif).
Contoh :








 12) Mad Farqu
            Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.
Panjangnya 6 harokat.
Contoh :

   13) Mad Tamkin
            Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati.
Panjangnya 2 – 6 harokat (1 – 3 alif).
Contoh :

Sifatul Huruf

Pengertian Shifat Huruf

   Pengertian  Shifat menurut Lughoh ( bahasa ) adalah :

 ما قام بالشيئ من المعاني كالعلم والسواد
   ( MAA  QOOMA BISYSYAY-I MINAL MA'AANI KAL'ILMI WASSAWAADI )
artinya : sesuatu  perkara yang menetap pada sesuatu yang lain, dari berbagai macam ma'na seperti sifat ilmu dan sifat hitam.

sedangkan pengertian Shifat menurut istilah adalah : 

كيفية عارضة للحرف عند حصوله فى المخرج من الجهر والرخاوة والهمس والشدة ونحوها 
( KAYFIYYATUN 'AARIDHOTUN LILHARFI 'INDA HUSHUULIHII FILMAKHROJI MINALJAHRI WARROKHOOWATI WALHAMSI WASYSYIDDATI WANAHWIHAA )

 artinya:
cara/bentuk yang baru bagi huruf ketika hasil huruf tersebut dalam makhrojnya,yaitu dari tertahan berjalannya nafas, dan berjalannya suara beserta huruf, dan berjalannya nafas, dan tertahan berjalannya suara dan seumpamanya itu.

Makhroj Huruf

Pengertian Makhroj Huruf

A.    PENGERTIAN MAKHROJ

            pengertian makhroj menurut lughoh (bahasa) adalah  محل الخروج مطلقا ( MAHALUL KHURUUJI MUTHLAQON ) artinya : tempat keluar secara muthlaq.
sedangkan pengertian makhroj menurut ishtilah adalah إسم لموضع خروج الحرف ( ISMUN LIMAUDHI'I KHURUUJIL HARFI ) artinya : nama bagi tempat keluarnya huruf.



B. PENGERTIAN HURUF

            pengertian huruf menurut lugoh ( bahasa ) adalah 
الطرف ( ATHORFU ) artinya : ujung.
sedangkan pengertian huruf menurut istilah adalah  صوت إعتمد على مخرج محقق أو مقدر
( SHOUTUN I'TAMADA 'ALA MAKHROJIN MUHAQQOQIN AU MUQODDARIN )
artinya : suara yang bersandar kepada makhroj yang nyata atau makhroj yang di perkirakan.

             yang di maksud dengan makhroj yang nyata adalah : makhroj huruf yang ketika berbunyi huruf tersebut dengan cara bersandar kepada juz yang nyata/jelas,seperti juz AL HALQ ( tenggorokan ) atau juz AL LISAN ( lidah ) atau juz ASY SYAFATAIN
( dua bibir )
              sedangkan makhroj yang di perkirakan adalah : makhroj huruf yang ketika berbunyi huruf tersebut dengan cara tidak bersandar kepada juz yang nyata/jelas,seperti  huruf mad ( ALIF SETELAH FATHAH-YA MATI SETELAH KASROH-WAU MATI SETELAH DOMAH ) karena huruf huruf tersebut tidak keluar dari juz AL HALQ,AL LISAN atau ASY SYAFATAIN. akan tetapikeluar dari rongga mulut, dan berbunyi dengan cara menekan pada hawa/udara.

Senin, 18 November 2013

Jumlah Makhroj huruf

Jumlah Makhroj huruf

         Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang jumlah makhroj huruf.
1. Menurut IMAM KHOLIL BIN AHMAD dan kebanyakan ulama ahli nahwu dan ulama ahli qiroat,diantaranya :

2. Menurut IMAM IBNUL JAZARI,menjadikan makhroj huruf itu menjadi 17 makhroj.
yaitu dengan cara membagi 5 bagian :



- makhroj AL JAUF ( rongga mulut ) 1 makhroj
- makhroj AL HALQ ( tenggorokan ) 3 makhroj
- makhroj AL LISAN ( lidah )  10 makhroj
-makhroj ASY SYAFATAIN ( dua bibir ) 2 makhroj
-makhroj AL KHOISYUM ( pangkal hidung ) 1 makhroj


Tafhim Dan tarqiq

Pengertian Tafkhim dan Tarqiq

Tafkhim (تَفْخِيْمُ) merupakan masdar dari fakhkhama (فَخَّمَ) yang berarti menebalkan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan tafkhim adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau bacaan tebal.
Pada pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa bacaan-bacaan tafkhim itu menebalkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut) dengan menjorokkan ke depan (bahasa Jawa mecucu), bacaan tafkhim kadang-kadang disebut sebagai isim maf’ul mufakhkhamah (مُفَخَّمَةٌ).
Tarqiq (تَرْقِيْقٌ)  merupakan  bentuk  masdar   dari   roqqoqo   (رَقَّقَ)   yang    berarti menipiskan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan tarqiq adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau bacaan tipis.
Pada pengertian itu tampak, bahwa tarqiq menghendaki adanya bacaan yang tipis dengan cara mengucapkan hurur di bibir (mulut) agak mundur sedikit dan tmpak agak meringis. Bacaan tarqiq kadang-kadang disebut sebagai isim maf’ulnya, yakni muraqqoqoh (مُرَقَّقَةٌ).
 Bacaan Tafkhim
Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu huruf isti’la yang berkumpul pada kalimat: خُصَّ ضَغْطِ قِظْ, kesemuanya harus dibaca tebal.
Contoh:
اُدْ خُلُوْهَا، وَالصَّآفَّاتِ، غَاسِقٍ، فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ، وَالطَّيِّبُوْنَ، فَالْحَقُّ اَقُوْلُ.
Selain ketujuh huruf tersebut harus dibaca tarqiq, kecuali huruf lam dan ra, yang mempunyai ketentuan sendiri.
Pertama, huruf lam tetap dibaca tafkhim jika berada pada lafal jalalah (لَفْظُ الْجَلاَلَةِ), yakni lam yang terdapat pada lafal: dengan syarat agar lam itu didahului tanda baca fathah atau dammah.
Contoh:
صَلاَةُ اللهِ، سَلاَمُ اللهِ، سُبْحَانَ اللهِ، شَهِدَ اللهُ.
Kedua, ra wajib dibaca tafkhim (tebal) apabila:
·                 Ra bertanda baca fathah. Contoh:
رَحْمَةَ اللهِ، حَشَرَةٌ، اَلرَّحِيْمِ، اَلْفُقَرَآءَ
·                 Ra bertanda baca dammah. Contoh:
اَ ْلاَخْيَارُ، كَفَرُوْا، اُذْكُرُوا اللهَ، رُفِعَتْ
·                 Ra bertanda sukun (mati), sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang difathah. Contoh:
مَرْحَبًا، نَرْزُقُكُمْ، مَرْيَمُ، قَرْيَةٍ
·                 Ra bertanda suku, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang didammah. Contoh:
ذُرِّيَّةً، قُرْبَةً، عُرْيَانًا، حُرْمَةً
·                 Ra yang bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang dikasrah, namun kasrah ini bukan asli tetapi baru datang. Contoh:
اِرْجِعِيْ، اِرْحَمْ، اِرْجِعُوْا، اَمِ ارْتَابُوْا
·                 Ra bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berharakat kasrah asli dan sesudah ra bertemu dengan huruf isti’la (حَرْفُ اِسْتِعْلاَءٍ) yang terdapat tujuh huruf yang terkumpul pada kalimat:  خُصَّ ضَغْطٍ قِظْContoh:
يَرْضَاهُ، فُرْقَةٌ، لَبِالْمِرْصَادِ، قِرْطَاسٌ
 Bacaan Tarqiq
Pertama, huruf lam dibacan tarqiq (tipis), jika huruf lam berada dalam lam jalalah yang didahului huruf yang bertanda baca kasrah. Contoh:
اَلْحَمْدُ ِللهِ، بِاللهِ، مِنْ عِنْدِ اللهِ، بِسْمِ اللهِ
Semua lam yang tidak berada pada lafal jalalah sebagaimana dijelaskan di atas, maka harus dibaca tarqiq (tipis). Contoh:
لَيَعْلَمُوْنَ، اِلَى اْلاِبِلِ، مِنَ الْعِلْمِ، كَلاَّ لَوْتَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ، بَكُلِّ آيَةٍ
Kedua, huruf ra wajib dibaca tarqiq (tipis) jika:
·                 Huruf ra bertanda baca kasrah. Contoh:
رِضْوَانٌ، مَعْرِفَةٌ، رِجْسٌ، سَنُقْرِئُكَ
·                 Huruf ra bertanda baca hidup yang jatuh setelah ya mati atau huruf lien. Contoh:
اَلْكَبِيْرُ، مِنْ خَيْرٍ، اَلْبَصِيْرُ، لَخَبِيْرٌ
·                 Huruf ra mati dan sebelumnya ada huruf yang berharakat kasrah asli, sedang sesudah ra bukan huruf isti’la. Contoh:

شِرْكٌ، اَاَنْذَرْتَهُمْ، فِرْعَوْنَ، لَشِرْذِمَةٌ

qolqolah

Pengertian QOLQOLAH menurut lughoh ( bahasa ) adalah : التحرك والاضطراب
 ( ATTAHARRUKU WAL-IDHTIROOBU ) artinya : bergerak dan bergoncang/gemetar.
sedangkan pengertian QOLQOLAH menurut Ishtilah adalah : 

  صوت زائد قوي جهري يحدث في مخرج الحرف الساكن بعد ضغطه 
) artinya : suara tambahan yang kuat dan jelas yang baru pada makhroj huruf yang bersukun,setelah menekan pada makhroj huruf tersebut.
huruf QOLQOLAH jumlahnya ada 5  yang terkumpul pada lafazh : قطب جد
yaitu :  ق ط ب ج د ( QOF- THO- BA- JIM- DAL )

huruf QOLQOLAH yang 5 tersebut disyaratkan harus dalam keadaan mati ( sukun )
baik dengan sukun ashli atau dengan sukun 'aridhi ( sukun karena waqof )
 oleh karena itu QOLQOLAH terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

  قلقلة صغرى  ( QOLQOLAH SHUGROO )  dan
 قلقة كبرى  ( QOLQOLAH KUBROO )

1.قلقلة صغرى  ( QOLQOLAH SHUGROO) adalah : 

فأن كان سكونها أصليا فهي صغرى
   
      FA-IN  KAANA  SUKUUNUHAA  ASHLIYYAN  FAHIYA  SHUGROO ) artinya : jika huruf Qolqolah itu, sukunnya dengan sukun Ashli, maka dinamakan Qolqolah Shugroo.
dalam Ishtilaah  lain, yang disebut QOLQOLAH SHUGROO itu adalah :

 فما سكن منها في وسط الكلمة يسمى قلقلة صغرى 
artinya : apabila huruf Qolqolah tersebut bersukun di tengah kalimah, maka dinamakan Qolqolah Shugroo.
pengartian sukun ditengah kalimah itu adalah : Sukun Ashli.

adapun cara pengucapan Qolqolah Shugroo adalah : dengan cara menekan kuat makhroj huruf dari huruf Qolqolah yang sukun tersebut. sehingga suaranya memantul dengan pantulan yang kuat dan jelas.
untuk huruf  ق ط  ( QOF dan THO ) pantulan mendekati suara " O " karena kedua huruf ini tershifati dengan shifat Isti'laa.  secara bahasa arti dari QOLQOLAH SHUGROO tersebut adalah : Qolqolah yang kecil, yang dimaksud kecil disini yaitu : suara pantulannya dibawah  Qolqolah Kubroo, dari segi kekuatan dan kejelasan suaranya.
 seperti contoh lafazh :  من قبلك  ( MING QOBLIKA )
رزقناهم ( ROZAQNAAHUM )   يطمعون  ( YATHMA'UUN )  dll.

2.  قلقلة كبرى  ( QOLQOLAH KUBROO )
adalah : 

إن كان سكونهاعارضا فى الوقف فهي كبرى
( IN  KAANA  SUKUUNUHAA  'AARIDHON  FIL-WAQFI  FAHIYA KUBROO )
artinya : jika huruf Qolqolah itu sukunnya dengan sukun 'Aridhi ( sukun karena waqof ) maka dinamakan Qolqolah Kubroo.
dalam Ishtilah lain yang disebut Qolqolah Kubroo adalah :
وما سكن منها في آخرالكلمة يسمى قلقلة كبرى ( WAMAA  SAKANA  MINHAA  FII  AAKHIRIL-KALIMATI  YUSAMMAA  QOLQOLATU  KUBROO ) artinya : apabila huruf Qolqolah tersebut bersukun di akhir kalimah,maka Qolqolah Kubroo.
pengertian sukun di akhir kalimah tersebut adalah : sukun 'Aridhi ( sukun karena waqof )
secara bahasa arti dari QOLQOLAH KUBROO tersebut adalah : Qolqolah yang besar, yang dimaksud besar disini yaitu : suara pantulannya diatas Qolqolah Sughroo, dari segi kekuatan dan kejelasan suaranya.
seperti contoh lafazh : لشديد ( LASYADIID)  حساب ( HISAAB )
  ماخلق  ( MAA KHOLA)      بهيج ( BAHII)  dll.